Lonjakan Kasus Gangguan Jiwa di Kotawaringin Barat: Pemerintah Bergerak Cepat Tangani ODGJ
Masalah kesehatan jiwa kini menjadi perhatian serius di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Hingga pertengahan 2025, tercatat sebanyak 160 warga masuk dalam kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dengan 68 orang di antaranya mengalami gangguan jiwa berat.
Kondisi ini diungkap oleh Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Akhmad Rois, yang menjelaskan bahwa dari 68 ODGJ berat tersebut, 8 pasien telah mendapatkan layanan rujukan. Dari jumlah itu, satu pasien ditangani langsung oleh Dinas Kesehatan, lima dibiayai melalui BPJS Kesehatan, dan dua lainnya dibantu oleh masyarakat.
“Kami menghadapi tantangan besar, terutama untuk ODGJ terlantar yang tidak memiliki identitas, atau kesulitan dirujuk karena keterbatasan fasilitas,” ujar Rois.
Judi Online Jadi Pemicu Baru Gangguan Kejiwaan
Dalam pemetaan terbaru yang dilakukan Dinas Kesehatan Kobar, salah satu penyebab mencuatnya kasus ODGJ di masyarakat adalah kecanduan judi online.
“Deteksi dini sangat penting. Kami sudah melatih petugas puskesmas agar bisa melakukan skrining psikologis, guna mencegah kondisi berkembang menjadi gangguan jiwa berat,” jelasnya.
Langkah pencegahan ini menjadi bagian penting dari strategi sistematis yang melibatkan penanganan berjenjang, mulai dari skala ringan hingga berat. Tidak hanya bagi mereka yang telah mengalami gangguan, tetapi juga bagi masyarakat yang berisiko.
Pembentukan Tim Penanganan ODGJ Pertama di Kalteng
Sebagai bentuk keseriusan, Pemerintah Kabupaten Kobar telah membentuk Tim Penanganan ODGJ, yang menjadi satu-satunya tim sejenis di Kalimantan Tengah. Tim ini terdiri dari berbagai unsur seperti tenaga medis, dinas sosial, kepolisian, hingga relawan masyarakat.

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
“Tim ini akan diperluas hingga tingkat desa dan kelurahan, agar penanganan bisa cepat dan menyentuh lapisan masyarakat paling bawah,” ungkap Rois.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga tengah menyiapkan bangsal khusus untuk pasien ODGJ di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun. Ini sebagai bentuk kesiapan sebelum pasien harus dirujuk ke rumah sakit jiwa di Banjarmasin yang selama ini menjadi andalan.
Harapan Baru bagi Penanganan Kesehatan Jiwa di Daerah
Langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kabupaten Kobar menjadi sinyal positif bahwa kesehatan jiwa kini mendapat perhatian setara dengan kesehatan fisik. Selama ini, ODGJ kerap terabaikan, bahkan dianggap sebagai aib oleh sebagian masyarakat.
“Kami ingin mengubah stigma. ODGJ bukan untuk dijauhi, tapi untuk dirawat, dipulihkan, dan dikembalikan ke masyarakat,” tegas Rois.
Dengan deteksi dini, perawatan medis yang tepat, serta dukungan keluarga dan masyarakat, ODGJ memiliki peluang besar untuk sembuh dan hidup mandiri kembali.
Langkah progresif ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan kesehatan jiwa yang semakin kompleks di era digital dan tekanan sosial yang tinggi.