Tengah Malam Alarm Kotak Amal Masjid Nur Qolbu Berbunyi, Warga Sampit Heboh dan Ramai-ramai Kejar Maling
Inews Sampit- Suasana malam yang tenang di Jalan Pemuda, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, mendadak berubah menjadi hiruk-pikuk, Sabtu (12/10/2025) sekitar pukul 23.47 WIB.
Warga yang awalnya bersiap untuk beristirahat dikejutkan oleh suara alarm dari Masjid Nur Qolbu yang tiba-tiba berbunyi keras dan mengumandangkan lantunan ayat suci Al-Qur’an di tengah malam.
Suara itu mengundang rasa penasaran sekaligus kepanikan warga sekitar. Dalam hitungan menit, orang-orang keluar rumah, sebagian membawa senter, sebagian lagi berlari menuju arah masjid untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Alarm Kotak Amal Jadi Penyelamat
Menurut keterangan warga, alarm tersebut ternyata terpasang pada kotak amal utama Masjid Nur Qolbu. Sistem keamanan itu dipasang beberapa bulan lalu oleh pengurus masjid setelah maraknya pencurian uang amal di beberapa tempat ibadah di Sampit.
“Awalnya saya kira suara mengaji dari masjid karena ada yang tahajud, tapi kok nadanya aneh. Setelah saya dengar lebih jelas, ternyata itu suara alarm kotak amal,” ujar Nanang (42), warga sekitar yang menjadi saksi pertama.
Baca Juga : Estonian Theatre and Music Museum Rayakan 100 Tahun Perjalanan Seni dan Budaya
Nanang menuturkan, setelah suara alarm berbunyi, terlihat seorang pria berlari dari arah masjid dengan gerak-gerik mencurigakan. Sontak warga langsung berteriak “Maling! Maling!” dan beramai-ramai melakukan pengejaran.
Beberapa warga bahkan sempat merekam aksi tersebut dengan ponsel mereka. Dalam video berdurasi sekitar 30 detik yang kini beredar di media sosial, terlihat suasana jalan yang gelap dengan beberapa warga berlari sambil membawa senter dan motor, mencoba mengejar pelaku yang melarikan diri ke arah gang sempit.
Malam Panik di Kampung Sawahan
Suasana di sekitar masjid sempat kacau. Warga yang datang dari berbagai arah memenuhi halaman Masjid Nur Qolbu. Beberapa di antara mereka memeriksa kotak amal dan pintu masjid untuk memastikan tidak ada kerusakan atau uang yang sempat diambil.
“Sempat panik juga, tapi syukurlah alarm itu bekerja. Uang di kotak amal masih utuh, cuma gemboknya sempat rusak,” ungkap Rahman, salah satu pengurus masjid yang datang tak lama setelah kejadian.
Ia menambahkan, alarm tersebut memang dipasang sebagai upaya pencegahan. Suaranya dirancang sedemikian rupa sehingga memutar lantunan ayat suci ketika diguncang atau dirusak. Tujuannya, agar pencuri ketakutan dan warga segera tahu jika ada upaya pencurian.
Viral di Media Sosial, Polisi Lakukan Penyelidikan
Video dan foto kejadian tersebut dengan cepat menyebar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial lokal Sampit. Banyak warganet memuji langkah pengurus masjid yang memasang sistem alarm unik tersebut, sekaligus mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap tindak kejahatan serupa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait identitas atau keberadaan pelaku. Namun, Polsek Mentawa Baru Ketapang dikabarkan sudah menerima laporan dan tengah melakukan penyelidikan, termasuk menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi.
“Kami sudah kumpulkan keterangan dari beberapa saksi dan sedang memeriksa rekaman kamera di sekitar masjid. Mudah-mudahan pelaku segera tertangkap,” ujar salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya.
Warga Apresiasi Sistem Keamanan Masjid
Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat bagi banyak masjid di wilayah Sampit dan sekitarnya untuk meningkatkan sistem keamanan, terutama di malam hari.
“Sekarang pencurian tidak pilih waktu. Kalau masjid saja jadi sasaran, berarti kita semua harus lebih waspada,” ujar Siti Aminah (36), warga yang rumahnya bersebelahan dengan masjid.
Sementara itu, pengurus Masjid Nur Qolbu berencana untuk menambah kamera pengawas (CCTV) di beberapa titik, seperti pintu masuk dan area tempat wudhu, agar peristiwa serupa bisa dicegah sejak dini.
“Alhamdulillah tidak ada uang yang hilang. Ini jadi pelajaran bagi kami untuk terus memperkuat keamanan masjid, karena menjaga amanah umat juga bagian dari ibadah,” tutur Rahman.
Malam Tegang yang Berakhir Lega
Meski suasana sempat mencekam, warga akhirnya bisa bernapas lega setelah memastikan tidak ada kerugian materiil. Beberapa warga bahkan melanjutkan malam mereka dengan berjaga di sekitar masjid hingga dini hari.
“Daripada tidur was-was, mending berjaga. Siapa tahu malingnya balik lagi,” kata salah satu pemuda sambil tersenyum.
