Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Sungai Mentaya Berduka: Bocah 5 Tahun Tewas Tragis di Dermaga Penyeberangan

Polisi Dalami Dugaan Kelalaian di Balik Tewasnya Bocah 5 Tahun di Dermaga Sungai Mentaya

Inews Sampit- Tragedi memilukan terjadi di perairan Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. Seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun berinisial SF, tewas setelah terjatuh di dermaga penyeberangan Jalan Usman Harun, Kecamatan Baamang, Sampit, pada Selasa (21/10/2025) sore.

Peristiwa itu sontak mengguncang warga sekitar, terlebih karena korban masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan dikenal sebagai anak yang ceria. Kini, pihak Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) tengah menyelidiki lebih dalam dugaan adanya unsur kelalaian dalam insiden tragis tersebut.


Dugaan Kelalaian Jadi Fokus Polisi

Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain menegaskan, pihaknya melalui Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Kotim sedang melakukan penyelidikan menyeluruh. Polisi ingin memastikan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada unsur kelalaian dari pihak pengelola dermaga maupun kapal penyeberangan.

“Kami masih mendalami kasus ini, termasuk menelusuri kemungkinan adanya kelalaian. Semua keterangan saksi sedang kami kumpulkan,” ujar Kapolres Resky, Jumat (24/10/2025).

Ia juga menambahkan bahwa polisi telah memberikan imbauan tegas kepada para pengelola kapal penyeberangan untuk memperketat standar keselamatan penumpang. “Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai peristiwa seperti ini terulang kembali,” tegasnya.

Sungai Mentaya Berduka: Bocah 5 Tahun Tewas Tragis di Dermaga Penyeberangan
Sungai Mentaya Berduka: Bocah 5 Tahun Tewas Tragis di Dermaga Penyeberangan

Baca Juga : Viral Video Mesum di Kotim, Diduga Pelajar Jadi Pemeran


Kronologi Tragis di Dermaga Penyeberangan

Berdasarkan keterangan sementara dari pihak kepolisian dan saksi di lokasi, korban SF diketahui sedang menumpangi kapal feri penyeberangan bersama kedua orang tuanya. Mereka merupakan warga Kecamatan Seranau, Mentaya Seberang, yang hendak pulang setelah beraktivitas di kawasan Sampit.

Saat kapal bersiap untuk bertolak dari dermaga, bocah tersebut diduga berdiri terlalu dekat dengan sisi kapal. Tiba-tiba, kakinya terpeleset dan tubuh kecilnya jatuh ke sungai. Dalam hitungan detik, kepala korban terjepit di antara badan kapal dan konstruksi beton dermaga.

Suasana pun seketika panik. Beberapa penumpang dan petugas berusaha menolong, namun kondisi arus sungai dan posisi korban yang sulit dijangkau membuat upaya evakuasi berlangsung menegangkan. Korban akhirnya berhasil diangkat dan segera dilarikan ke RSUD dr. Murjani Sampit.

Namun, meski sempat mendapatkan pertolongan medis, nyawa bocah malang itu tak tertolong. Luka berat di bagian kepala membuatnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.


Suasana Duka dan Seruan Keselamatan

Kabar duka ini menyebar cepat, terutama di kalangan warga Mentaya Seberang. Korban diketahui anak dari seorang guru ngaji yang dikenal aktif di lingkungan tempat tinggalnya. Banyak warga datang memberikan doa dan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.

Di sisi lain, insiden ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengelola dan pengguna jasa transportasi sungai di wilayah Kotim. Jalur air yang menjadi urat nadi transportasi masyarakat, ternyata masih menyimpan banyak risiko keselamatan.

“Semestinya dermaga dilengkapi pagar pengaman dan area aman bagi anak-anak. Jangan biarkan mereka berdiri di dekat tepi kapal,” ungkap salah satu warga yang turut menyaksikan proses evakuasi.


Evaluasi dan Antisipasi ke Depan

Polres Kotim kini berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan untuk mengevaluasi standar keamanan di setiap dermaga penyeberangan di wilayah tersebut. Langkah-langkah preventif seperti pemasangan rambu keselamatan, jalur aman penumpang, dan pengawasan ekstra bagi anak-anak akan segera diterapkan.

“Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Kami berharap ke depan seluruh dermaga dan kapal feri bisa memenuhi standar keamanan agar tidak ada lagi korban jiwa,” tutup AKBP Resky.


Tragedi di Sungai Mentaya ini bukan sekadar kisah duka bagi satu keluarga, tetapi juga pengingat bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya keselamatan di perairan. Di tengah aktivitas harian yang kerap bergantung pada transportasi sungai, kehati-hatian dan kepedulian bersama menjadi kunci untuk mencegah kehilangan serupa di masa depan.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *