Bupati Lamandau Tampil Memukau dengan Batik Bertema Ketahanan Pangan
Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, berhasil mencuri perhatian di acara makan malam yang digelar di pelataran Gedung Graha Wyata Praja, ketika ia mengenakan baju batik yang tidak hanya stylish, tetapi juga sarat makna.Batik berwarna putih yang dipakainya menjadi sorotan utama, bukan hanya karena desainnya yang elegan
Dalam kesempatan tersebut, Rizky tampil mencolok dengan batik yang memiliki desain lebih dari sekadar motif indah.“Baju yang saya pakai ini memiliki makna yang mendalam, yakni simbol ketahanan pangan, yang berkaitan erat dengan lumbung padi masyarakat Dayak.Ini menggambarkan identitas Lamandau,” ungkap Rizky melalui pesan singkatnya.
Salah satu hal yang membuat tampil semakin menarik adalah aksesoris yang melengkapinya. Rizky mengenakan ikat kepala khas Dayak dan kalung yang terbuat dari kerajinan tangan warga lokal Lamandau.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Penampilan Rizky pun menarik perhatian Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, yang hadir dalam acara tersebut bersama sejumlah kepala daerah.Bima Arya merasa penasaran dengan baju batik yang dikenakan Rizky dan meminta penjelasan lebih lanjut mengenai makna di balik desainnya.
Terdapat beberapa elemen penting dalam desain batik yang dikenakan Rizky. Pertama, gambar gunung dalam bentuk tiga baris yang menggambarkan asal mula terbentuknya Kabupaten Lamandau, yang awalnya terdiri dari tiga kecamatan. Hal ini menjadi simbol dari sejarah terbentuknya daerah ini, yang terus berkembang hingga sekarang.
Selain itu, di dalam batik tersebut terdapat gambar Tangkai Padi yang melambangkan sumber pangan utama masyarakat Lamandau. Tangkai Padi adalah simbol kesejahteraan dan ketahanan pangan yang menjadi landasan utama perekonomian daerah tersebut. Padi sebagai sumber pangan tidak hanya berarti kebutuhan dasar, tetapi juga merupakan simbol kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat Lamandau.
Sebagai penutup, di bagian bawah batik tersebut terdapat tulisan “Bahaum Bakuba,” sebuah motto yang berarti musyawarah untuk mufakat. Motto ini menggambarkan semangat kebersamaan, musyawarah, dan gotong royong yang menjadi nilai penting dalam kehidupan masyarakat Lamandau. Nilai-nilai tersebut sangat relevan dengan cara pemerintah daerah Lamandau menjalankan roda pemerintahan, yang mengedepankan keharmonisan dan kepentingan bersama.
Melalui baju batik yang dikenakannya, Rizky Aditya Putra tidak hanya menunjukkan kebanggaan terhadap identitas daerahnya, tetapi juga memberikan pesan yang kuat mengenai ketahanan pangan dan kekayaan budaya Lamandau.