Sampit – kondisi kesehatan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) . Video tersebut menampilkan kepadatan orang dan narasi yang menyebutkan bahwa Jokowi sedang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis . Tentu saja, kabar tersebut langsung menyebar dengan cepat dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, kabar tersebut ternyata adalah hoaks .
Penyelidikan Fakta Video yang Beredar
Dalam video yang beredar, terlihat toko papan bertuliskan “Toko Obat Sumber Husodo (Tek An Tong)” yang berlokasi di kawasan Malioboro, Yogyakarta , tepat di seberang Angkringan Kopi Jos . Setelah ditelusuri, ternyata video tersebut diambil pada Minggu, 20 September 2020 , saat aparat melakukan penertiban terhadap pengunjung angkringan yang melanggar protokol kesehatan COVID-19. Dengan demikian, narasi yang berisi video tersebut dengan kondisi kritis Jokowi adalah informasi yang tidak benar.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pemerintah atau otoritas terkait yang mengonfirmasi bahwa Jokowi dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Video tersebut merupakan dokumentasi lama yang sengaja diputar ulang dengan narasi yang mengelilingi.
Jokowi Klarifikasi Kondisi Kesehatannya
Di tengah gencarnya kabar hoaks tentang kesehatan dirinya, Presiden Jokowi akhirnya memberikan klarifikasi langsung kepada awak media. Dalam pernyataannya pada Kamis, 26 Juni 2025 , Jokowi memastikan bahwa kondisinya dalam keadaan baik-baik saja meski sedang dalam proses pemulihan akibat alergi kulit .
“Ya, baik. Baik-baik saja,” ujar Jokowi singkat saat ditemui di Solo . Ia juga menambahkan, “Baik-baik saja, tapi masih dalam sedikit pemulihan.”
Penampilan wajah Jokowi yang tampak sedikit berubah sempat memicu spekulasi publik. Namun, Jokowi menegaskan, hal tersebut merupakan akibat dari alergi kulit yang tengah ia alami, dan bukan karena kondisi kesehatan yang serius.
Reaksi Publik dan Tanggapan Pemerintah
Setelah klarifikasi dari Jokowi, banyak pihak yang mengapresiasi transparansi yang diberikan oleh Presiden terkait masalah kesehatan pribadi. Namun, masih ada sebagian masyarakat yang bereaksi dengan skeptis, mengingat seringkali isu-isu kesehatan pejabat publik sering disalahartikan atau dibesar-besarkan.
Pemerintah melalui juru bicaranya juga menekankan pentingnya berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi. Mereka meminta masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang tersebar, terutama jika informasi tersebut berasal dari sumber yang tidak jelas.
Kesimpulan: Hoaks yang Terungkap
Isu mengenai kesehatan Presiden Jokowi yang sempat menjadi viral di media sosial ternyata merupakan hoaks . Setelah dilakukan pengecekan fakta, video tersebut ternyata merupakan dokumentasi lama yang tidak ada hubungannya dengan kondisi kesehatan Presiden saat ini. Jokowi sendiri telah memberikan klarifikasi bahwa kondisinya baik-baik saja, meskipun masih dalam pemulihan akibat alergi kulit.
Sebagai masyarakat yang bijak, penting bagi kita untuk lebih teliti dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan kesehatan pejabat publik . Di era digital ini, hoaks dan informasi palsu dapat dengan mudah disebarkan, namun dengan melakukan pengecekan dan mengandalkan sumber yang terpercaya, kita dapat menghindari dampak negatif dari penyebaran berita yang tidak benar.
