Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

NASA Earth’s Atmosphere Overview

NASA Earth’s Atmosphere kembali menyoroti pentingnya atmosfer bumi dalam laporan terbarunya yang mengupas secara komprehensif tentang struktur, peran, dan tantangan yang dihadapi lapisan pelindung planet ini. Di era perubahan iklim dan eksplorasi luar angkasa, pemahaman terhadap atmosfer tidak hanya penting bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk di Bumi.

NASA Earth’s Atmosfer, yang sering kali kita abaikan karena tak kasat mata, sejatinya adalah selimut gas yang tipis namun sangat vital , membentang mulai dari permukaan tanah hingga ratusan kilometer hingga luar angkasa. Tanpa atmosfer, tidak akan ada udara untuk bernapas, tidak ada cuaca, dan suhu bumi akan ekstrem, tidak layak untuk dihuni.

Lima Lapisan Penting Atmosfer

NASA mengelompokkan atmosfer ke dalam lima lapisan utama , masing-masing memiliki ciri dan fungsi yang unik:

  1. Troposfer : Lapisan terendah (hingga sekitar 12 km dari permukaan), tempat terjadinya cuaca, awan, hujan, dan kehidupan manusia berlangsung. Di konsentrasi oksigen paling tinggi berada.

  2. Stratosfer : Terletak di atas troposfer, mengandung lapisan ozon yang menyerap sebagian besar sinar ultraviolet matahari. Pesawat jet terbang di bagian bawah lapisan ini.

  3. Mesosfer : Dilapisinya meteor yang terbakar saat memasuki atmosfer. Suhunya sangat dingin, bahkan bisa mencapai -90°C.

  4. Termosfer : Lapisan ini menyerap radiasi matahari yang sangat kuat dan menghasilkan aurora. Satelit dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengorbit di wilayah ini.

  5. Eksosfer : Lapisan terluar, tempat molekul gas nyaris tidak membatasi gravitasi bumi. Inilah gerbang menuju ruang angkasa sejati.

Data Satelit dan Inovasi Pengamatan

Melalui misi-misi seperti Aqua, Terra, dan Aura , NASA menggunakan satelit untuk memadukan komposisi atmosfer secara real-time. Sensor canggih mengukur tingkat karbon dioksida, metana, ozon , serta partikel aerosol yang berdampak langsung terhadap iklim global dan kualitas udara.

Data tersebut kini menjadi dasar bagi berbagai model iklim dunia, termasuk prediksi badai, kekeringan, hingga penilaian dampak kebakaran hutan.

“Kita belajar bahwa atmosfer bukan hanya gas yang menyelamatkan Bumi, tapi juga sistem yang aktif dan dinamis, terus berubah setiap detik,” ujar Dr. Jessica Morgan , ilmuwan atmosfer dari NASA Goddard Space Flight Center.

NASA Earth's Atmosphere
NASA Earth’s Atmosphere

Baca Juga : Microfluidics Fluid physics at the nanoliter scale

Tantangan Terbesar: Perubahan Iklim dan Polusi

NASA menegaskan bahwa atmosfer kini menghadapi tekanan besar akibat aktivitas manusia. Konsentrasi gas rumah kaca meningkat drastis , menyebabkan pemanasan global yang tak terhindarkan. Selain itu, polusi udara di berbagai kota besar juga merusak kualitas udara dan kesehatan manusia.

Pemantauan satelit menunjukkan bahwa lapisan ozon sudah mulai pulih , berkat kerja sama global melalui Protokol Montreal. Namun, perubahan pola jetstream, meningkatnya badai tropis, dan mencairnya es kutub menandakan bahwa sistem atmosfer kita sedang terguncang.

Suasana: Penghubung Antara Bumi dan Luar Angkasa

Suasana juga memainkan peran penting dalam eksplorasi antariksa . Pesawat luar angkasa harus menembus atmosfer untuk lepas landas dan kembali, sementara para peneliti juga mempelajari atmosfer planet lain—seperti Mars dan Venus—untuk membandingkannya dengan Bumi.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *